Jawaban Atas Pertanyaan Penggemar Dongeng FE – Bumi Datar – (Serial #8 Habis) Isyarat Al-Quran

al-quran-mushafearth

T. Djamaluddin

Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, LAPAN

Anggota Tim Tafsir Ilmi, Kementerian Agama RI

Penggemar dongeng FE — bumi datar — mencoba mencari pembenaran dari ayat-ayat Al-Quran, tanpa memahami makna ayatnya dan konteksnya. Ini contoh (terjemah) ayat- ayat yang dijadikan pembenaran:

(Q.S. Al Baqarah 2: 22) Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui
(Q.S Al-Hijr 15: 19), “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.
(Q.S Al Kahfi 18 : 47) Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.
(Q.S Al Anbiyaa 21: 32) Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.
(Q.S Yaasiin 36 :38) dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
(Q.S Yaasiin 36 :40) Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
(Q.S Az-Zumar 39 :5) Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
(Q.S. Qaaf 50 : 7) Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata,
(Q.S. Ar-Rahman 55 : 33) Hai jama`ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) PENJURU langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.
(Q.S. An Naba’ 78: 6-7) Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?
(Q.S. Al Ghaasyiyah 88: 20) Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?

Untuk memahami Al-Quran perlu memahami makna ayat dan konteksnya:

QS 2:22 firaasyan maknanya hamparan tempat istirahat, bukan dalam makna keseluruhan bumi datar.
QS 15:19 madadnahaa maknanya kami hamparkan bumi sebagai dataran, namun ada juga gunung-gunung. Hamparan datar dalam konteks di sana pun ada juga yang bergunung-gunung.
QS 18:47 baarizatan maknanya kami ratakan (semuanya runtuh rata dengan tanah).
QS 21:32 saqfan maknanya (langit sebagai) atap atau yang melingkupi, bukan dalam makna sebagai kubah.
QS 36:38 tajrii maknanya berjalan/berlari, karena dalam skala galaksi matahari bersama ratusan milyar bintang bergerak mengorbit pusat galaksi.
QS 36:40 fii falakiy yasbahuun maknanya (matahari dan bulan) bergerak di orbit masing-masing, matahari mengorbit pusat galaksi dan bulan mengorbit bumi. Justru ini membantah konsep FE yang anggap matahari dan bulan pada orbit yang sama di kubah langit.
QS 39:5 yukawwiru maknanya menutup (malam ke siang dan siang ke malam) yang artinya ada pergantian akibat rotasi bumi, bukan seperti konsep FE yang mataharinya berjalan dari satu daerah ke daerah lainnya.
QS 50:5 madadnahaa maknanya kami hamparkan sebagai dataran, namun ada juga gunung-gunung.
QS 55:33 aqthaari maknanya wilayah (langit), artinya ruang yang bisa dilintasi, bukan seperti kubah ala FE.
QS 78:6 mihaadan maknanya hamparan tempat istirahat, bukan keseluruhan permukaan bumi, karena pada ayat selanjutnya disebutkan juga ada gunung-gunung.
QS 88:20 suthihat maknanya dihamparkan sebagai dataran, selain ada gunung yang ditegakkan pada ayat sebelumnya (QS 88:19).

Tulisan terkait

https://tdjamaluddin.wordpress.com/2016/12/21/flat-earth-dongeng-tanpa-landasan-ilmiah/

https://tdjamaluddin.wordpress.com/2017/01/02/jawaban-atas-pertanyaan-penggemar-dongeng-fe-bumi-datar-serial-1/

https://tdjamaluddin.wordpress.com/2017/01/03/jawaban-atas-pertanyaan-penggemar-dongeng-fe-bumi-datar-serial-2/

https://tdjamaluddin.wordpress.com/2017/01/04/jawaban-atas-pertanyaan-penggemar-dongeng-fe-bumi-datar-serial-3/

https://tdjamaluddin.wordpress.com/2017/01/09/jawaban-atas-pertanyaan-penggemar-dongeng-fe-bumi-datar-serial-4-tentang-gerhana/

https://tdjamaluddin.wordpress.com/2017/01/15/jawaban-atas-pertanyaan-penggemar-dongeng-fe-bumi-datar-serial-5-bukti-perhitungan-gerhana/

https://tdjamaluddin.wordpress.com/2017/01/18/jawaban-atas-pertanyaan-penggemar-dongeng-fe-bumi-datar-serial-6-gravitasi-dan-orbit-satelit/

https://tdjamaluddin.wordpress.com/2017/01/22/jawaban-atas-pertanyaan-penggemar-dongeng-fe-bumi-datar-serial-7-antartika-kutub-selatan/

https://tdjamaluddin.wordpress.com/2017/01/27/jawaban-atas-pertanyaan-penggemar-dongeng-fe-bumi-datar-serial-8-isyarat-al-quran/

https://tdjamaluddin.wordpress.com/2018/01/28/gerhana-bulan-total-buktikan-bumi-bulat-bantahan-telak-dongeng-bumi-datar-fe/