Warna Fajar Tanda Shubuh

T. Djamaluddin

Profesor Astronomi Astrofisika, LAPAN

Anggota Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama RI

Awal waktu shubuh masih dipertanyakan sebagian ummat Islam. Untuk memberi gambaran warna cahaya fajar sebagai penentu waktu shubuh, saya mencoba mengambil gambar cahaya ufuk dari pesawat. Dalam perjalanan dari Jakarta ke Melbourne dini hari 22 November 2010, saya memotretnya (Saya selalu meminta duduk dekat jendela untuk menentukan waktu shalat dalam perjalanan dan mengamati fenomenanya). Saya tidak menentukan posisi mataharinya (karena tidak memungkinkan melakukan perhitungan posisinya), tetapi sekadar mengamati perubahan warna terkait dengan fisika pembentukan cahaya fajar.

Baca juga pembahasan saya tentang waktu shubuh di

https://tdjamaluddin.wordpress.com/2010/04/15/waktu-shubuh-ditinjau-secara-astronomi-dan-syari/

https://tdjamaluddin.wordpress.com/2010/04/19/matahari-dan-penentuan-jadwal-shalat/

Awal fajar shadiq ditandai cahaya putih sangat redup, yang tidak mampu menerangi benda di sekitar kita:

Fajar shadiq (fajar sebenarnya) muncul dengan cahaya putih, tanpa warna (sesungguhnya kebiruan, hanya tak tampak karena sangat redup), karena sekadar hamburan cahaya matahari oleh atmosfer tinggi. Ini disebut fajar astronomi, karena berdampak pada mulai meredupnya bintang-bintang (lihat QS 52:49). Karena cahaya ini hasil hamburan atmosfer bumi, maka cahayanya memanjang di sepanjang ufuk. Berbeda dengan cahaya fajar kidzib (fajar semu) yang menjulang tinggi karena disebabkan oleh hamburan cahaya matahari oleh debu-debu antarplanet. Fajar kidzib terjadi sebelum fajar shadiq.

Cahayanya makin menguning kemudian memerah ketika matahari makin mendekati ufuk. Susunan cahayanya dari ufuk adalah merah, kuning, kemudian putih kebiruan. Bila kita melihatnya di laut, cahaya fajar yang makin terang mulai menampakkan ufuk secara jelas yang penting bagi perhitungan posisi selama pelayaran. Karenanya disebut fajar nautika (bermakna terkait pelayaran). Bila makin terang dengan warna makin merah yang mulai menerangi sekitar kita, it disebut fajar sipil (bermakna terkait dengan masyarakat). Kalau diamati dari udara, awan pun mulai bisa dikenali wujudnya.

Berikut ini gambar-gambar perubahan cahaya di ufuk yang makin menguning dan memerah sebelum terbit matahari.

Berikut ini perubahan gambar cahaya fajar (sebelum matahari terbit), sesaat setelah matahari terbit (cahaya merah menerangi alam), dan setelah matahari mulai meninggi (cahaya terang tanpa warna). Perhatikan perubahan cahaya yang menerangi mesin pesawat terbang.